Mengisi Waktu Luangku :)

“Berfikir Didalam Kesendirian”

(Kisahku yang Sendiri Kujalani Saja)
 
Single akut, itu yang aku rasakan di awal-awal tahun ini. Merasa sepi, merasa sendiri didalam keramaian yang nyata. Ada apa dengan ceritaku ??? akupun tak tahu. Mengapa hal ini kurasakan secara lama . . . . . . . sekali. Hanya ada pemikiran yang aneh dan berantakan didalam otak yang bersarang denganku ini.

Dikala waktu pesiar, aku termenung didalam ruang yang menemaniku dari setengah tahun yang lalu. Kutahu bahwa jiwa mengandung misteri-misteri gelap yang tak akan terpecahkan oleh suatu pemikiran yang sederhana.

Angin dan hujan mempermainkan kapal, gelombang menghantam kemudi dan angin mengoyak layarnya. Aku berfikir, “Badai tidak akan memakan daging busuk, mengapa harus takut dan lari darinya”. Bisikan halus sekakan menjawab menjawab, “Badai memang tidak suka daging busuk atau segar, tapi ia sangat menginginkan apa yang dingin dan basah. Pasti ia akan menjadikanku santapan yang lezat dan menerkaku”.

Banyak yang bicara bagaikan laut, tapi mereka hidup seperti rawa. Banyak yang mengangkat kepala setinggi gunung, tapi jiwa mereka tenggelam di kegelapan gua-gua. Kegelapan menebarkan selimut hitam dan menyelubungi lembah. Hujan turun begitu derasnya, sampai aku berfikir banjir besar akan datang untuk menghancurkan kehidupan dan menyucikan bumi. Badai yang mengamuk justru seakan membawa kedamaian dalam jiwaku, karena terkadang uatu sebab mempunyai akibat yang berlawanan. *yan*

CERITA SORE ITU

(Sebuah Kisah Nyata yang Telah Aku Alami)

Sore hari yang tak terduga, suasana yang mendukung hadir dikehidupan yang aku rasakan. Etah apa yang aku pikikan disore ini. Tiba-tiba hasrat untuk menuangkan tinta hitam hadir menyertaiku. Dan kumencoba untuk mengembangkan pikiran ini.

“Bumi aku ingin bercerita, namun langit jangan sampai tahu ya . . . . !”

Kehidupan yang telah auh dari rumah, aku berusaha memberi masa depan yang indah. Masa mudaku berbeda dengan teman-temnya lainnya. Karena apa ?, karena aku memilih jalan yang benar ntuk masa depan yang gemilang, namun terkadang aku berfikiran “Aku tersesat dijalan yang benar”. Aku berusaha berjuang demi bangganya Ibu bapak dn semua keluargaku. Aku juga pernah berfikir, “aku seakan-akan kehilangan masa muda yang indah, yang seharusnya masih asyik bersama kawan-kawan yang diluar sana”. Namun jalan cerita kehidupanku berjalan berbeda. Demi masa depan itu akupun merelekan berpish dengan keluarga untuk waktu yang cukup lama. Aku harus menikmati dan merasakan hiruk pikuk kehidupan di Asrama.

Berhari-hari aku mulai merasakan kehidupan yang unik penuh dengan tanda Tanya disetiap waktunya. Ku mencoba untuk menjawab segala tanda Tanya yang tak terhingga jumlahnya, bagaikan bola yang mengglinding tanpa henti. Cerita itu membakar semangat untuk meraih masa depan.

Detik demi detik kehidupanku mulai menyatu degan keanehan yang ada didalem kerangkeng masa depan ini. Mulai menikmati alur cerita yang taka dan scenario ini sungguh kejam. Disini aku harus memaksakan diri untuk bersatu bersama hal yang paling disukai hingga berbaur dengan kegiatan yang paling kubenci. Kamu tahu ?, ini demi indahnya masa depan.

SEDERET SEJARAH Jilid 2

Ini picture dikala kami usai melaksanakan Dinas Drumcorp's GPS in PLAZA PIP SEMARANG




 This is PDH TEAM "Proteced"



 SNARE TEAM
 TENNOR TEAM
 This is DRUMMAYOR GEMA PERWIRA SAMUDERA BATCH "50"




 BASSDRUM TEAM


PIC yang menjadikan kami kenangan terindah didalam perjalan mencari Masa Depan, 
Kami tahu kehidupan kami berbeda dengan yang lainnya namun kami yakin dengan sepenuh hati kami pasti sukses entah itu kapan :)

BERSATUNYA KISAH ASMARA

. . . . . . . .

Langit Semburat Merah Adinda

Ketika Kapalku Merapat Didermaga

Dan Aku Melihatmu Tersenyum

Kaulah Pelabuhan Hati Yang Kucari Selama Ini

. . . . . . . .

Senyum Menghias Bibir, Ketika Dirimu Hadir Di Hidupku

Membawa Pancaran Warna Yang Baru

Aku Mencintai Segala Kekurangan Dan Kelebihanmu

Juga Perbedaan Yang Melukis Cinta Kita, Seindah Pelangi

. . . . . . . .

Waktu Demi Waktu Berlalu Pasti

Hilangkan Segala Keraguan, Segala Kegundahan

Biarpun, Aku Pergi Mengarungi Samudera

Namun, Hatiku Tetap Ada Dihatimu

. . . . . . . .

Siapa yang Melihat